Uncategorized

LGOSUPER – Bagaimana Pariwisata AS Mungkin Menghadapi Keruntuhan dengan Ancaman Penahanan ICE bagi Pelancong Masa Depan?

Bagaimana Pariwisata AS Mungkin Menghadapi Keruntuhan dengan Ancaman Penahanan ICE bagi Pelancong Masa Depan?

Selasa, Mei 20, 2025


Meningkatnya penahanan oleh Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) di bandara AS telah secara signifikan memengaruhi minat wisatawan global untuk mengunjungi Amerika Serikat. Meningkatnya insiden penahanan, interogasi, dan deportasi di berbagai titik masuk telah menyebabkan perubahan nyata dalam pola perjalanan internasional, dengan banyak wisatawan sekarang memilih tujuan alternatif yang dianggap lebih aman dan lebih ramah.

Pelancong di seluruh dunia, terutama dari pasar pengunjung yang secara historis kuat seperti Kanada, Eropa, dan Korea Selatan, telah mengubah atau membatalkan rencana perjalanan mereka ke AS. Laporan menunjukkan bahwa pengunjung asing semakin khawatir tentang potensi penahanan dan ketidakpastian terkait, yang menyebabkan penurunan tajam dalam jumlah pengunjung internasional ke tujuan wisata populer di Amerika.

iklan

Industri menyerukan reformasi kebijakan

Sektor pariwisata di AS telah mulai dengan giat mengadvokasi reformasi kebijakan segera untuk mengurangi kerusakan lebih lanjut pada industri tersebut. Tokoh-tokoh utama industri telah menekankan perlunya perubahan yang mendesak untuk memulihkan kepercayaan wisatawan internasional dan mencegah kerusakan yang berkepanjangan pada sektor pariwisata AS.

Jackie Filla, presiden Asosiasi Hotel Los Angeles, menyoroti persepsi global yang negatif, dengan mencatat bahwa AS secara tidak sengaja merusak kesehatan ekonominya sendiri dan mitra internasionalnya dengan mencegah pengunjung asing melalui tindakan penegakan ICE yang agresif.

Dampak Ekonomi terhadap Negara-negara Perbatasan

Negara-negara bagian yang sangat bergantung pada pariwisata, seperti Florida, Texas, California, dan New York, menghadapi dampak ekonomi yang sangat serius akibat menurunnya jumlah pengunjung internasional. Setiap negara bagian ini secara historis telah memperoleh keuntungan dari pendapatan pariwisata asing yang besar, tetapi penurunan jumlah pengunjung baru-baru ini mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan yang dapat berdampak selama bertahun-tahun.

Adam Sacks, presiden Tourism Economics, memperingatkan kerugian finansial yang besar di negara-negara bagian utama ini, dan menekankan bahwa tidak ada wilayah yang tidak akan terpengaruh. Baik negara-negara yang konservatif secara politik maupun liberal sama-sama rentan terhadap penurunan jumlah pengunjung.

Kisah Manusia di Balik Krisis

Aspek manusia di balik krisis pariwisata ini telah memperkuat kekhawatiran di seluruh dunia. Pengalaman pribadi yang dibagikan secara publik menyoroti mengapa wisatawan internasional merasa enggan mengunjungi AS Cheryl, seorang pengunjung tetap dari Kanada, memutuskan untuk tidak melakukan perjalanan tahunannya ke Iowa karena masalah keselamatan terkait kebijakan penahanan agresif ICE. Kesaksian pribadinya menggarisbawahi ketakutan yang lebih luas di antara wisatawan internasional tentang keselamatan dan kesejahteraan mereka saat memasuki AS

Laporan tentang wisatawan yang mengalami penggeledahan perangkat pribadi yang invasif, interogasi yang panjang, dan penahanan tanpa pembenaran yang jelas telah secara signifikan merusak persepsi keamanan dan daya tarik Amerika Serikat sebagai tujuan wisata.

Implikasi terhadap Industri Penerbangan

Maskapai penerbangan yang mengoperasikan rute ke AS telah merespons dengan cepat penurunan volume penumpang dengan mengurangi atau menghilangkan rute sama sekali. Khususnya, maskapai penerbangan Kanada seperti Air Canada dan WestJet telah membatalkan penerbangan ke kota-kota besar Amerika, termasuk Las Vegas, New York, dan Los Angeles, yang mencerminkan penurunan permintaan yang parah.

Penarikan rute ini memperburuk tekanan ekonomi yang ada dan semakin menghambat perjalanan internasional ke Amerika Serikat karena membatasi aksesibilitas dan kenyamanan.

Konsekuensi Ekonomi Jangka Panjang

Para ekonom dan analis industri telah menyatakan kekhawatiran bahwa penurunan pariwisata internasional saat ini dapat meluas jauh melampaui kerugian langsung, yang berpotensi memengaruhi ekonomi AS selama beberapa dekade. Menurut proyeksi dari World Travel & Tourism Council (WTTC), sektor pariwisata AS dapat kehilangan sekitar $12.5 miliar dalam pengeluaran pengunjung tahun ini saja. Selain itu, WTTC menyoroti bahwa AS berada dalam posisi unik di antara 184 ekonomi global dalam menghadapi proyeksi penurunan pengeluaran pariwisata internasional.

Julia Simpson, presiden dan CEO WTTC, mencirikan situasi tersebut sebagai sinyal yang jelas bagi pemerintah AS untuk segera mempertimbangkan kembali kebijakannya, menyoroti bahwa krisis ini merupakan hasil dari tindakan kebijakan tertentu dan bukan kemerosotan pasar alami.

Statistik dan Proyeksi Keuangan

Data statistik yang mencerminkan situasi saat ini menggarisbawahi betapa seriusnya krisis ini:

  • Pengeluaran pengunjung internasional diproyeksikan turun menjadi sekitar $169 miliar pada tahun 2025, turun signifikan dari $181 miliar pada tahun 2024.
  • Pasar utama telah menunjukkan penurunan drastis dalam jumlah pengunjung, dengan perjalanan Kanada turun hingga 32%, kunjungan Inggris menurun hampir 15%, pengunjung Jerman menurun lebih dari 28%, dan pengunjung Korea Selatan menurun hampir 15%.

Angka-angka ini menggambarkan implikasi keuangan yang tajam dari strategi penegakan hukum ICE, yang menempatkan AS sebagai anomali di antara pasar pariwisata global.

Perspektif Industri

Para pakar industri, termasuk Adam Sacks dari Tourism Economics, telah menguraikan bahwa hilangnya pendapatan pariwisata dapat secara mendasar mengubah lanskap persaingan industri perjalanan AS. Para pakar berpendapat bahwa wisatawan, yang dihadapkan dengan berbagai alternatif global yang menarik, akan dengan mudah mengalihkan rencana liburan mereka dari destinasi yang dianggap tidak ramah atau tidak aman.

Implikasi jangka panjangnya menunjukkan tantangan ekonomi yang besar, karena pemulihan kepercayaan dan jumlah pelancong internasional berpotensi memakan waktu beberapa tahun atau bahkan puluhan tahun.

Pemerintah AS dan Penegakan Hukum ICE

Tindakan penegakan hukum ICE yang intensif, yang dimulai selama pemerintahan Presiden Trump, telah menjadi penyebab utama kemerosotan dramatis dalam sektor pariwisata. Para analis berpendapat bahwa kebijakan penegakan hukum yang agresif ini, yang tampaknya bertujuan untuk melampaui angka deportasi pemerintahan sebelumnya, khususnya Presiden Biden, menyebabkan kerugian ekonomi dan reputasi yang berkelanjutan.

Seorang mantan pejabat Departemen Perdagangan menggambarkan tindakan tersebut sebagai tindakan yang mengutamakan jumlah deportasi dibandingkan niat baik internasional dan stabilitas ekonomi jangka panjang, yang menyoroti kontradiksi yang melekat antara kebijakan penegakan hukum saat ini dan tujuan ekonomi yang lebih luas.

Praktik penahanan ICE yang agresif di bandara AS secara signifikan merusak sektor pariwisata internasional negara tersebut, yang mengakibatkan kerugian ekonomi langsung dan dampak negatif jangka panjang pada persepsi wisatawan global. Jika tidak segera diatasi melalui perubahan kebijakan, krisis pariwisata dapat mengubah lanskap ekonomi dan budaya perjalanan ke Amerika Serikat secara mendalam selama bertahun-tahun mendatang.

iklan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *