LGOSUPER – AS, Kanada, India, Australia, Spanyol, Selandia Baru, UEA, Jerman, Inggris, dan negara-negara lain membuka jalan bagi kemudahan perjalanan — di mana wajah Anda adalah paspor Anda
AS, Kanada, India, Australia, Spanyol, Selandia Baru, UEA, Jerman, Inggris, dan negara-negara lain membuka jalan bagi kemudahan perjalanan — di mana wajah Anda adalah paspor Anda
Sabtu, April 12, 2025

AS, Kanada, India, Australia, Spanyol, Selandia Baru, UEA, Jerman, Inggris, dan banyak lagi yang memelopori era baru perjalanan dengan mengadopsi sistem pengenalan wajah dan biometrik canggih di bandara. Negara-negara ini memimpin karena mereka telah melakukan investasi awal dalam infrastruktur digital, bermitra dengan maskapai penerbangan yang berpikiran maju, dan memprioritaskan keamanan dan kenyamanan penumpang. Dengan mengubah wajah Anda menjadi ID digital yang aman, mereka menghilangkan kebutuhan akan dokumen fisik, mempercepat check-in, mengotomatiskan kontrol perbatasan, dan memberikan pembaruan perjalanan secara real-time melalui ponsel Anda. Ini adalah pergeseran global menuju perjalanan yang lancar, tanpa kontak, dan bebas stres — dan negara-negara ini menetapkan standarnya.
Bayangkan melewati pos pemeriksaan bandara tanpa perlu mencari paspor, mencetak boarding pass, atau bahkan berhenti untuk check in. Masa depan itu sudah menjadi kenyataan — dan dipimpin oleh gelombang inovasi di sembilan negara pelopor: Amerika Serikat, Kanada, India, Australia, Spanyol, Selandia Baru, Uni Emirat Arab, Jerman, dan Singapura.
Negara-negara ini menggunakan teknologi biometrik, khususnya pengenalan wajah, untuk menyederhanakan kontrol perbatasan dan navigasi bandara. Dengan standar global baru yang sudah di depan mata, era perjalanan digital sudah di depan mata.
Wajah Anda, Paspor Anda: Revolusi Perjalanan Digital
Dasar dari perubahan ini terletak pada inisiatif Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) untuk memperkenalkan kredensial perjalanan digital — versi paspor Anda yang aman dan berbasis ponsel pintar. Versi ini memungkinkan wisatawan untuk memverifikasi identitas mereka menggunakan pengenalan wajah tanpa perlu mengeluarkan dokumen.
A "tiket perjalanan,” yang diunduh pada saat pemesanan, akan berisi info penerbangan, preferensi tempat duduk, sewa mobil, akses lounge, dan banyak lagi. Saat terjadi perubahan, aplikasi akan diperbarui secara real time — sehingga tidak perlu lagi mencetak ulang boarding pass atau mengunjungi meja check-in. Wajah Anda menjadi kunci untuk naik pesawat, keamanan, dan imigrasi.
Memimpin Perubahan: Bagaimana Setiap Negara Melakukan Inovasi dalam Perjalanan
Amerika Serikat
AS berada di garis depan dengan perbandingan wajah biometrik teknologi yang digunakan di Bandara 238Dioperasikan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP), sistem ini digunakan untuk keduanya masuk dan keluar proses. Warga negara Amerika dan warga negara asing dipindai dan dicocokkan dengan foto paspor, sehingga mengurangi waktu pemrosesan dan meningkatkan keamanan. Pelancong pada penerbangan internasional tertentu kini dapat naik pesawat tanpa menunjukkan boarding pass atau tanda pengenal — cukup dengan pemindaian wajah.
Kanada
Semua Bandara internasional Kanada telah terintegrasi pengenalan wajah melalui Kios Inspeksi Primer program. Saat tiba, penumpang memindai paspor mereka dan difoto untuk langsung dibandingkan dengan chip paspor digital. Hal ini telah mempercepat proses masuk dan mengurangi pemeriksaan paspor manual secara signifikan.
India
India Digi Yatra program penawaran check-in tanpa kertas menggunakan pengenalan wajah. Saat ini beroperasi di bandara-bandara besar seperti Delhi, Bengaluru, Varanasi, Hyderabad, dan Pune, platform berbasis aplikasi ini memungkinkan penumpang melewati gerbang keamanan dan keberangkatan menggunakan identitas digital yang dibuat dengan verifikasi berbasis Aadhaar. Digi Yatra bertujuan untuk beroperasi di lebih dari 20 bandara pada akhir 2025.
Australia dan Selandia Baru
Kedua negara telah menerapkan Gerbang Cerdas sistem menggunakan pengenalan wajah dan teknologi ePassport untuk pelancong yang memenuhi syarat — termasuk warga negara dan penduduk tetap dari beberapa negara yang memberikan keringanan visa. Di bandara seperti Sydney, Melbourne, Auckland, dan Wellington, pelancong kini dapat menyelesaikan pemeriksaan imigrasi dalam waktu kurang dari satu menit, dengan banyak bandara menghilangkan kebutuhan akan deklarasi kertas atau interaksi manusia.
Singapura
Bandara Changi adalah salah satu bandara paling maju di dunia, dengan imigrasi skala penuh tanpa paspor di semua terminal. Ini menggunakan kombinasi biometrik wajah dan iris untuk mengidentifikasi pelancong. Sistem ini terintegrasi dengan basis data maskapai penerbangan dan catatan imigrasi, sehingga memungkinkan pergerakan lancar dari check-in hingga gerbang dengan gangguan minimal.
Uni Emirat Arab
Bandara Internasional Dubai dan Bandara Internasional Zayed Abu Dhabi adalah pelopor dalam penerapan pengenalan wajah selama lebih dari 50 negara. Abu Dhabi memperluas penggunaan biometrik ke semua pos pemeriksaan keamanan. Dengan terowongan pintar dan e-gate biometrik, penumpang dapat menyelesaikan kontrol perbatasan di hanya 5 detik — tanpa berhenti untuk berinteraksi dengan petugas.
Jerman
Jerman telah memasang Gerbang Kontrol Perbatasan Otomatis (ABC) di bandara besar seperti Frankfurt, Munich, dan BerlinGerbang ini menggunakan pemindaian wajah biometrik untuk memverifikasi identitas pelancong yang memenuhi syarat, terutama dari UE dan beberapa negara non-UE. Jerman juga berupaya mengintegrasikan sistem naik pesawat biometrik yang menghilangkan kebutuhan akan dokumen kertas sama sekali.
Spanyol
Bandara terbesar di Spanyol — Madrid-Barajas dan Barcelona-El Prat — telah memeluk pengenalan wajah untuk kontrol perbatasan, naik pesawat, dan bahkan penitipan bagasi. Warga negara Uni Eropa dan pelancong dari beberapa wilayah lain kini dapat menggunakan e-gate otomatis yang dilengkapi dengan pemindai biometrik berkecepatan tinggi. Maskapai penerbangan seperti Iberia telah melakukan uji coba naik pesawat secara biometrik sepenuhnya bekerja sama dengan otoritas bandara.
Selandia Baru
Selandia Baru Gerbang Cerdas Sistem ini meniru sistem Australia, yang menggunakan pengenalan wajah untuk mempercepat pemeriksaan perbatasan bagi pelancong yang memenuhi syarat. Di bandara seperti Auckland, Wellington, dan Christchurch, prosesnya cepat dan tanpa kontak. Pemerintah kini tengah berupaya memperluas sistem biometrik untuk check-in dan transfer domestik.
Inggris, Eropa, dan Maskapai Penerbangan Bergabung
UK Home Office sedang aktif melakukan peningkatan 270 gerbang elektronik at 15 bandara dan terminal kereta api, mempersiapkan mereka untuk sistem pengenalan wajah generasi berikutnya. British Airways, Air France-KLM, dan Finnair sedang menguji aplikasi gaya Journey Pass, sementara Heathrow dan Gatwick telah memperkenalkan pemindai CT canggih yang memungkinkan laptop dan cairan tetap berada di dalam tas.
Bandara Schiphol di Amsterdam telah melakukan hal serupa, dengan mengintegrasikan teknologi pemindai serupa dan memulai uji coba naik pesawat biometrik.
Privasi & Keamanan: Prioritas Utama
Meskipun era baru perjalanan ini menarik, para pengembang bekerja keras untuk memastikan hal ini tidak mengorbankan privasi. Sebagian besar sistem dirancang untuk memeriksa, tidak menyimpan, data biometrik. Beberapa bahkan menghapus informasi di dalam 15 detik kegunaannya, memastikan informasi pribadi Anda tidak disimpan melebihi apa yang diperlukan.
Masa Depan: Personal, Tanpa Kertas, Prediktif
Dalam beberapa tahun ke depan, seluruh pengalaman perjalanan Anda bisa menjadi digital, personal, dan bebas stres. Kehilangan koneksi? Tiket perjalanan Anda akan diperbarui secara instan dengan gerbang baru Anda. Penerbangan tertunda? Perusahaan penyewaan mobil Anda akan mendapatkan pemberitahuan secara otomatis. Ingin meng-upgrade kursi Anda di tengah penerbangan atau mendapatkan akses lounge saat transit? Cukup dengan satu ketukan.
AS, Kanada, India, Australia, Spanyol, Selandia Baru, Uni Emirat Arab, Jerman, dan Inggris memimpin peralihan ke perjalanan yang mudah karena mereka telah berinvestasi sejak awal dalam teknologi biometrik dan infrastruktur digital. Dengan menggunakan pengenalan wajah untuk menggantikan paspor dan boarding pass, mereka membuat perjalanan di bandara lebih cepat, lebih aman, dan sepenuhnya tanpa kertas.
Jadi lain kali Anda sedang mencari paspor di pintu gerbang, ingatlah: sebentar lagi, paspor Anda akan diambil. wajah akan menjadi paspormu, dan bepergian akan lebih mudah dari sebelumnya.